Entah, itu malam keberapa aku diskusi tentang Theologi
Dinginnya udara Puncak membuat aku berkumpul
Mungkin Sekitar lima sampai tujuh kepala atau entahlah pastinya
Selama dua hingga tiga jam aku debat kusir, maka setanpun tertawa
Setan? Siapa dia? Apakah Setan benar dia malaikat kegelapan?
Ataukah setan memang setan?
Begitulah kepala-kepala itu memperdebatkan hal yang ada tapi tidak
Tinjauannya pun hanya pada keyakinan, bukan teori atau logika
Malampun mulai larut, gelisah terus membayang-bayangi
Akankah aku kafir??? Atau memang aku sudah kafir???
Kusaksikan berjuta kepala bertempur sengit karena kata kafir
Akankah aku berperang atau diperangi? Entahlah, dasar kafir
Kembalipun teringat hati yang sakit, sebab sebuah pertanyaan
Bagaimana aku bertanya, "Kenapa Tuhan yang maha baik menyuruh kita beribadah kepadaNya?"
Sang Pencerah yang maha cerdaspun menyantap lezat pertanyaan itu
Seperti hidung belang menatap Vaigina yang menganga lebar di depan mata
Apakah benar inilah Doktrin Tuhan? Iyakah Tuhan melakukan Konspirasi?
Ataukah memang sang pencerah yang tidak cerah, karena ilmu yg dangkal namun banyak cakap?
Dasar biadab orang Mongol yang membakar Baghdad, butalah kami semua
Maka aku tuturkan maaf kepada Tuhan karena aku tak mampu menembus firmannya
Seandainya Kolom dalam KTP ku bisa kuganti menjadi Agnostik
Terimakasihlah kalian karena aku berani mengaku bahwa aku menodai Agama
Seandainya kolom dalam KTP ku bisa kuhapus dengan tinta
Selamat menghinalah kalian, padahal kalian juga menginjak-injak Firmannya
Maka maafkanlah aku Ibu, aku telah meninggalkan Theo yang selama ini kau bina
Doakan aku Ibu semoga Tuhan mengampuni aku
Wahai Tuhan, seandainya Hidayahmu bisa dibeli
Maka akan aku borong untuk istri, anak dan cucuku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jadilah Yang Pertama berkomentar