Selasa, Februari 08, 2011

Randy Menembak Maria

Randy masih terbenam di dalam kamar, terus menghisap rokoknya yang sudah menjadi candu dan sedang menenggak kopi gelas ke 3. Terbenam dalam rasa pahit yang harus di telan, menatap foto yang pahit untuk dilihat. Sudah 5 tahun Randy berenang di pahitnya lautan asmara.

Terkadang Randy menyadari betapa tidak dewasanya dia, hanya ditinggal Mariam yang dicintainya mampu membuat dia merasa sangat terpuruk. Ketika ia sadar akan itu maka ia membayangkan suatu perjuangan yang mandiri untuk menkonstruksi dirinya menjadi yang maha sempurna. Namun kembali lagi Randy akan terpuruk, ketika ia membayangkan jika saya benar kesempurnaan yang menjadi khayalannya menjadi nyata, akankah membuat Mariam kembali dalam peluknya. Sekejap Randy bilang dalam hati, "Apa salahnya aku coba?".

Ditariknya nafas dalam-dalam, dieksplotasi tubuhnya seperti mesin, dan dibuang waktunya tanpa kata main.

....................................................................................

Kini Randy terbenam di ruang mewah khusus VIP pada sebuah kantor swasta yang bergerak dalam bidang pertambangan. Randy sedang menghisap cerutu kelas dunia yang memang sudah menjadi candu baginya dan Randy pun sedang menenggak gelas ke 3 kopi luwak yang sekarang menjadi favoritnya, namun sudah pula hitungan genap menjadi 25 tahun Randy berenang di pahitnya lautan asmara semenjak Mariam meninggalkannya.

Ini merupakan hasil kerja keras Randy selama 25 tahun terakhir ini. Asam garam dunia bisnis telah dicicipinya. Mulai dari korupsi, menyuap pejabat tinggi, meruntuhkan usaha lawan bisnis hingga mengeliminasi orang yang menurutnya berbahaya. Randy menjadi mafia, obsesi menjadi maha sempurna demi meraih masa lalunya.

"Akh...tidak sia-sia semua kerja keras yang sudah aku lakukan, kini aku menikmati segalanya.", kata Randy. Bagaimana tidak semua ini terucap dari lidah Randy dengan mudah. Kini Randy memiliki usaha tambang, mobilnya mewah-mewah, walau belum menikah tapi Randy sudah meniduri puluhan wanita cantik sekelas Putri Indonesia.

Namun Randy merasa masih ada yang kurang, Randy pun dengan kekayaannya mulai mengkonstuksi tubuhnya. Demi rasa percaya diri ia melakukan sedikit operasi-operasi kecil untuk wajahnya. Hidungnya menjadi mancung, alis matanya menjadi lebar, dagunya berubah sedikit panjang, tubuh yang atletis hingga warna kulit yang berubah dari coklat tua menjadi putih langsat. Ia sempat malu dalam dirinya, "Pria macam apa aku ini, bukankah perilaku ini hanya untuk wanita? Alah...persetan lah.....Maria tunggu aku.".

"Hegh..." Randy sedikit tersentak. Sudah lama ia tidak menyebut nama Maria. Mantan kekasihnya pergi untuk menjadi pejuang kemanusiaan di Kota setelah lulus kuliah strata satu. Maria menjadi pejuang anti korupsi LSM bawah tanah beserta pemuda-pemudi lainnya yang pro perubahan, bahkan nama Maria ada dalam daftar DPO kepolisian negara yang sudah dikuasai pemerintahan yang korup. Namun, setelah perpisahan itu Randy tidak pernah mengenal lagi sosok Maria, karena Maria memang seperti hilang menjadi butiran pasir di tepi pantai.

"Apa yang sekarang aku tidak punya, wanita mana yang tidak bermimpi untuk menjadi kekasihku? Semua orang suka dekat denganku, aku seperti gula, manis dan mempesona.", ucap Randy dalam hati. Ia amat yakin jika Maria bertemu dengannya kali ini, Maria pasti tidak akan menolak kehadirannya kembali di hati Maria.

Pencarian sedang dimulai, Randy membayar beberapa orang suruhannya untuk menyelidiki keberadaan Maria dan membawanya kehadapan Randy untuk bisa bertemu kembali. Randy kini berencana menyelesaikan ambisinya untuk bisa meminang Maria selamanya. Tak butuh waktu lama untuk Randy menemukan seorang Maria, karena ia sudah membayar mahal orang-orang yang profesional dalam bidang investigasi. Maklum Randy kini memang sudah hidup dalam dunia yang penuh dengan aktivitas spionase.

....................................................................................

Randy kasak-kusuk di ruang kantornya, bingung setengah mati apa yang akan terjadi. Bolak-balik memandang cermin, merapikan pakaian yang dikenakannya, merubah-ubah gaya rambutnya, dan sedikit berlatih mengucapkan "Halo, apa kabar?", atau "sudah lama tidak jumpa.".

Tidak beberapa lama tiba-tiba pinta ruangannya terbuka, "cklek". Tampak seorang wanita cantik di hadapannya dan diikuti oleh tiga orang spionase yang disewanya. Seraya Randy berkata kepada tiga orang tersebut, "Siapa dia?", salah satu dari mereka menjawab, "Boss, dia Maria.".

Randy gugup, takut, sendi-sendi kakinya terasa lemas, bahkan Randy tak sanggup berdiri, dan langsung terduduk di kursi pribadinya yang mewah. Rasanya seperi hancur dan bangkit dalam detik yang sama, ia hampir tak percaya bahwa hari ini ia benar-benar sedang menatap seorang Maria. Dengan rasa takut Randy mengatakan, "Halo apa kabar? Sudah lama tidak jumpa. Maria, silahkan duduk.".

Maria berjalan perlahan kekursi yang sudah disediakan. Dengan pasangan blazer hijau dan rok yang serasi memperlihatkan Maria memang sangat cantik hari ini, ditambah Maria mengenakan sepatu Highheels berwarna putih yang menambah keindahan sosok Maria di mata Randy.

"Hi Randy kamu sudah sukses sekarang, kamu kelihatan gagah dengan kemeja itu Ran. Harganya pasti mahal.", ucap Maria kepada Randy. Lantas Randy menjawab, "tidakkah kamu sudah kehilangan waktu untuk bersamaku? sehingga pada pertemuan kita kali ini kamu memulai dengan membicarakan hartaku.", kata Randy.

"Ya sudahlah. Hei Maria, Aku sangat merindukanmu. Kamu hilang selama 25 tahun terakhir.", tambah Randy. Seraya Maria menjawab, "Kenapa kamu merindukan aku? Bukankah kamu mampu meniduri puluhan wanita yang jauh lebih cantik dari aku?".

"Tidak Maria, kamu jauh lebih cantik dari siapapun. Aku belum pernah menikah dengan siapapun karena aku memang menunggumu.", jawab Randy. "Ngomong-ngomong, sibuk apa kamu sekarang?", tambahnya.

"Kamu mau tahu?", jawab Maria.
"Oh pastinya!", ucap Randy.

"Aku sibuk menyelidiki kegiatan korupsi di negara ini, menjual informasi korupsi kepada wartawan, bahkan terkadang aku langsung menemui para koruptor dan mengintimidasi mereka sehingga mereka menyerahkan seluruh hartannya untuk rakyat atau jika mereka tidak menyerah terpaksa aku membunuhnya. Kamu ingat kematian Nasrudhon? atau kamu ingat kasus menghilangnya kepala bupati Jacharta? taukah kamu itu semua perbuatan aku dan teman-teman di LSM. Bagaimana menurutmu tentang kegiatanku.", jelas Maria.

Randy pun langsung menjawab, "Berbahaya sekali aktivitasmu.".

"Berbahaya untuk siapa? Untuk kamu dan kawan-kawan mu yang tak tahu malu?, dasar koruptor!", jawab Maria.
Randy membantah, "Siapa yang korup?".
"Jangan munafik?!!! Kamu kira aku tidak tahu tentang aktivitas tambang mu dan suap-suap untuk para pejabat najis itu? Aku tahu semua tentang kamu Randy.", jawab Maria.".

Di tengah-tengah suasana yang tiba-tiba memanas itu Randy pun seakan tidak mau kalah, bahkan dia menjawab. "Lantas kenapa kamu mau datang untuk bertemu aku yang hina ini?".

Maria menjawab, "seperti biasa Ran, kamu harus menandatangani surat pengakuan aktivitas korupsi kamu ini agar kamu bisa diadili.".

Randy pun menjawab, "Maria aku Cinta ka...", Maria langsung menghentak "Diam Randy!!! Kamu pikir aku akan luluh. Hei Ran, aku lebih mencintai bangsa ini dibanding apapun. Tanda tanganilah surat ini!!!!".

.................................DORRRR!!!..........................................

Maria tergeletak di lantai.

Randy duduk disamping Maria sambil memeluk tubuhnya yang masih masih hangat. Darahnya cukup deras karena peluru menembus tepat di lehernya. Mata Randy yang dikucuri air mata menatap mata Maria yang juga menatap mata Randy.

Kemudian Randy mengucap kalimat pendek dengan perlahan di samping telinga Maria yang hampir tidak sadar.

"Maria aku tidak menginginkan ini, kamu menghancurkan mimpi kita.".

"Aku....cinta kamu Maria.".

1 komentar:

  1. Kejam amat si Randy.
    Kalo dia benar2 cinta sama Randy, hrusnya Randy mau dipenjara dan bertobat. Dari situ mungkin si Maria akan kembali ke pelukann Randy dan memulai hidup baru. Hehehehe..
    Iya sih lebih dramatis kalo kaya gitu endingnya.
    Trus nasib pengawal Maria gimana??
    BTW Randy dipenjara gak??

    BalasHapus

Jadilah Yang Pertama berkomentar