Sabtu, Februari 19, 2011

Solusi Terakhir Menumpas Kemiskinan (Frustasi)


Data statistik BPS tentang angka kemiskinan di Indonesia pada tahun 2010 mencapai 28.300.000 jiwa berada di bawah garis kemiskinan. Data ini juga belum bisa dianggap akurat, bisa jadi lebih dari itu. Belum lagi jika ternyata data ini merupakan data average dari kumulasi penggabungan angka pendapatan orang miskin dan orang kaya. Maka bisa jadi data ini betul-betul tidak valid karena sebenarnya kekayaan menumpuk di kalangan atas, sehingga menimbulkan distorsi angka pendapatan di kalangan bawah. Walaupun tidak ditambah-tambahkan angka kemiskinan di atas setidaknya angka-angka tersebut sudah dapat menggambarkan betapa perihatinnya bangsa ini.

Sebetulnya penyebab kemiskinan sudah diketahui oleh semua pihak. Seperti yang selalu disiarkan media massa, angka pengangguran yang begitu tinggi sedangkan ketersediaan lapangan kerja begitu rendah merupakan faktor utama, belum lagi ditambah kasus pejabat korup yang memiskinkan bangsa beserta para pengusaha nakal yang suka melobi petugas pajak.

Segala usaha untuk membenahi angka-angka ini sudah dilakukan oleh sebagian masyarakat, namun sekiranya terasa hanya omong kosong belaka. Bagaimana tidak? karena sejatinya pemerintah dan pihak-pihak terkait seperti tidak serius dalam menangani hal ini, bahkan terlihat seperti sedang asik-asikan dalam kemewahannya. Seminimalnya rakyat yang perduli mengharapkan orang-orang yang berada di BAWAH GARIS KEMISKINAN ini bisa diangkat derajatnya menjadi PAS DIGARIS KEMISKINAN (ini salah satu bentuk frustasi).

KPK dalam mengurusi korupsi juga terlihat seperti angot-angotan alias sebentar serius sebentar pura-pura apalagi Kejaksaan Agung yang memang ikut terlibat secara terang-terangan dalam aktivitas korupsi. Pengharapan masyarakat sebetulnya sangat sederhana, mereka ingin para terpidana koruptor ini dapat dimiskinkan, sehingga harta sitaannya dapat diakomodasikan untuk menangani kemiskinan. DPR yang berhak membuat undang-undang saja masih terlihat main-main dalam hal ini. Hasilnya untuk sementara wacana ini hanya isapan jempol belaka.

Jika pemerintah tidak mau menciptakan lapangan kerja sedangkan KPK, Kejaksaan Agung dan DPR masih bermain-main dan masyarakat sudah jera . Jelas jalan terakhir adalah Revolusi. Namun revolusi juga terasa tidak mungkin, karena masyarakat akan berhadapan dengan tentara yang memang sudah berpihak pada pemerintah dari awal.

Maka solusi terakhir untuk menumpas kemiskinan adalah dengan mengeliminasi atau membunuh atau mengusir orang miskin. Karena ketikasemua orang miskin sudah terbunuh atau terusir secara otomatis tidak ada lagi kemiskinan di negri ini. Inilah yang aku sebut dengan solusi menumpas kemiskinan dengan cara frustasi.

SALAM FRUSTASI

1 komentar:

  1. Ngga usah di bunuh juga udah banyak yang banyak bunuh diri. Hahaha..

    BalasHapus

Jadilah Yang Pertama berkomentar